Ini Merek Mobil Mewah yang Harga Bekasnya Stabil

Salah satu sedan Mercedes Benz bekas yang dipajang di diler 81, Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).

- Mobil- mobil mewah yang beredar di Indonesia pada umumnya berasal dari merek pabrikan asal Eropa. Pangsa pasar dari mobil ini menyasar ke masyarakat menengah ke atas.

Seperti mobil pasar menengah ke bawah, mobil mewah juga ada pasaran bekasnya. Di Jakarta, diler-diler mobil mewah bekas banyak ditemui di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Dari keterangan yang diperoleh Kompas.com dari beberapa pengelola diler mobil mewah bekas, pada umumnya merek-merek mobil mewah akan jatuh harganya jika dijual kembali di pasar mobil bekas. Hanya ada satu merek yang harganya disebut masih stabil, yakni Mercedes Benz.

Baca juga : Mercedes Benz Masih Rajai Segmen Premium

Sales Marketing diler mobil mewah DBS Auto Uli Arfha mengatakan, Mercy menjadi satu-satunya merek mobil mewah asal Eropa yang harga jual bekasnya stabil. Dalam arti penurunan harga bekasnya dibanding harga baru relatif tidak jauh berbeda.

Uli mencontohkan satu unit bekas Mercy GL400 tahun 2016 masih bisa dijual pada harga Rp 1,4 miliar, dari harga baru Rp 1,9 miliar. Contoh lain adalah G-Class bekas tahun 2011 masih laku dijual pada harga Rp 2,5 miliar.

"Kalau Mercy masih bagus harga jualnya. Tapi mobil Eropa selain Mercy harga jualnya drop," kata Uli saat ditemui Kompas.com, Rabu (14/2/2018).

Baca juga :2018, Mercy Indonesia Hadirkan Sepuluh Model Baru

Keterangan yang sama juga disampaikan Sales Marketing diler 81, Emiliawati. Menurut EMil, relatif stabilnya harga Mercy karena suku cadangnya yang terjangkau dan mudah didapat. Tentunya untuk ukuran mobil di kelas premium. Sesuatu yang tidak ada pada mobil premium lainnya, bahkan ke sesama merek Jerman.

Di tiga diler yang didatangi Kompas.com, unit Mercedes-Benz terlihat lebih banyak dibanding merek lain. Sebab lebih mudah dijual karena banyak dicari.

Baca juga : Pajak Mercedes-Benz S-Class Bisa Beli HR-V Baru

"Mercy walaupun begitu harga suku cadangnya tidak mahal, termasuk standar seperti mobil-mobil Jepang. Makanya biasanya orang kalau beli baru milihnya Mercy. Kalau dijual lagi istilahnya tidak sakit hati," kata Emil.

Dari keterangan para pengelola diler, penyusutan harga Mercy hanya 25-30 persen dari harga saat pertama kali dibeli dari diler. Sedangkan merek premium lainnya bisa mencapai 40-50 persen.

Ambil contoh BMW yang merupakan sesama merek Jerman. Sedan BMW 740Li tahun 2010 yang dibeli seharga Rp 1 miliar, kini bisa hanya dihargai maksimal Rp 400 juta. Sedangkan BMW 320i lansiran 2014 yang dibeli seharga Rp 700 juta, bisa dijual hanya Rp 400 juta di pasaran mobil bekas.

Menurut pengelola diler, cepatnya penyusutan harga bekas BMW membuat leasing kini menetapkan DP hingga 50 persen bagi konsumen yang mau membeli secara kredit.

Penyusutan harga BMW disebut masih lumayan ketimbang merek Jerman lain, yakni Audi, yang diibaratkan diler seperti "terjun payung". Terjun payungnya harga Audi membuat diler cenderung takut membeli mobil tersebut. Sebab khawatir saat tidak ada yang membeli, harganya terus menyusut selama disimpan di diler.

"Audi, Jaguar harganya lebih terjun payung. Dua itu yang parah banget. Pokoknya harganya cepat drop. Jadi kita tidak fokus ke mobil-mobil itu," kata Uli.

Baca juga : Sedang Cari Porsche dan Ferrari Seken, Simak Harganya

Sementara itu, untuk Porsche, seorang makelar menceritakan pernah ada Porsche Carrera tahun 2012 yang hanya dijual Rp 1,7 miliar, hanya tiga tahun setelah dibeli baru. Padahal harga baru mobil tersebut disebutnya mencapai Rp 3 miliar.

Kendati demikian, Porsche masih cukup diminati bagi para pengelola diler mobil mewah bekas. Karena kebanyakan produk Porsche yang beredar adalah sedan sport dua pintu yang punya penggemar khusus. Sehingga perputaran keluar masuknya di diler berlangsung cepat.

"Orang kalau mau mobil sport (bekas) dua pintu yang masih terjangkau ya Porsche," kata Uli.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel