Intip "Dalaman Jamilah", AMMDes Siaga Ibu Hamil
- PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menyulap Alat Mekanis Multiguna Pedesaan ( AMMDes) sebagai ambulance feeder. AMMDes tersebut dinamai "Jamilah" yang memiliki arti Jemput Antar Ibu Hamil Bermasalah.
AMMDes diklaim menjadi kendaraan yang bisa diandalkan untuk menekan permasalahan kematian ibu melahirkan di desa-desa yang minim infrastruktur jalan. Hal ini pun sudah dibuktikan oleh United States Agency for International Development (USAID) menyatakan puas dengan kinerja AMMDes.
Lantas bagaimana dengan spesifikasinya. Seperti yang sebelumnya telah diungkapkan, secara umum tidak berbeda dengan model AMMDes yang digunakan untuk model pertanian atau perkebunan, tenaganya masih berasal dari mesin diesel satu silinder yang memiliki tenaga 14 tk.
Tapi menyesuaikan fungsinya, dek belakang AMMDes Jamilah pun diubah menjadi ruangan medis layaknya mobil ambulans, hanya saja dengan dimensi yang lebih minimalis. Sektor yang biasanya digunakan untuk kebutuhan peralatan instalasi pertanian atau perkebunan, diubah menjadi ruang perawatan sementara.
Tersedia tandu yang sekaligus menjadi tempat tidur pasien, sementara di sebelahnya terdapat lemari kecil untuk menyimpan ragam perlatan medis atau medical storege. Sebuah inverter DC-AC atau colokan listrik juga disediakan sebagai penunjang kebutuhan.
Sebagai penutup ruangan, diberikan terpal berwarna putih. Menariknya, pasien dan tenaga medis dijamin tidak akan kepanasan karena Jamilah telah dilengkapi dengan tiga buah ventilasi electric fan yang siap mendistribusikan udara sejuk di dalam ruangan selama perjalanan.
Untuk menegaskan jati diri sebagai ambulans, selain tulisan pada terpal dan kaca depan, Jamilah juga dilengkapi dengan rotary emergency lamp pada bagian atas. Tidak ketinggalan winch atau tali baja juga disematkan pada bagian bumper depan sebagai pelengkap kebutuhan medan off-road.
Beberapa waktu lalu, Presiden Direktor KMWI Reiza Treistanto, mengatakan AMMDes Jamilah telah disesuaikan peruntukannya sebagai kendaraan menjemput dan mengantar ibu hamil yang ada di pedesaan. Sampai saat ini sudah ada tiga unit Jamilah yang bersiaga di daerah Lebak, Banten.