Menilik Pasar Harley-Davidson Seken, Beda Umur Beda Selera

Pasar moge besar yang makin berkembang


- Selain karena menjamurnya komunitas motor besar ( moge), maraknya penjualan moge seken juga didongkrak virus industri kustom yang makin menjamur. Sementara untuk moge andalan, masih didominasi dari keluarga besar Harley-Davidson.

Meski demikian, penggemar Harley seken juga memiliki perbedaan selera yang bisa diukur dari usia. Umumnya untuk yang usia muda dari 28-35 tahun lebih menyukai karakter Harley yang harian, sementara untuk usia di atas 40 tahun biasaya lebih suka bermain kubikasi besar.

"Kalau pembelinya bervariasi, tapi karakter bisa dilihat dari usia. Untuk yang muda katakanlah di bawah 39 tahun, cenderung suka Harley dengan kubikasi lebih kecil, mulai dari Street sampai 500 cc sampai yang baru 750 cc. Kalau yang mapan, di atas 40 tahun itu lebih premium lagi dengan cc besar," ucap Deny dari showromm moge bekas Big Bang Bikes (BBB) kepada Kompas.com di Yogyakarta, Minggu (7/10/2018).

Perbedaan selera konsumen Harley seken lebih didasari masalah kebutuhan. Umumnya konsumen muda mencari Harley yang bisa digunakan sehari-hari, sehingga selain tak perlu cc besar, dimensi dan tahun yang lebih muda menjadi perhitungan utama.


Berbeda dengan usia lawas yang masuk dalam kategori penikmat moge buatan Amerika Serikat ini. Menurut Deny, konsumen di atas 40 menyukai Harley benar-benar dari sisi prestige-nya, sehingga secara bentuk lebih suka yangesar seperti model cruiser dengan kapasitas mesin yang sudah pasti di atas 1.000 cc.

"Kalau yang sudah berumur, melihat Harley ini benar-benar dari sisi gengsi. Artinya Harley itu yang punya mesin besar, dimensi juga lebar seperti model Sportster, V-Rod, atau Road King. Untuk harga sebenarnya balik lagi ke kondisi seperti apa, contoh untuk Road King 2006 itu pasarnya sekitar Rp 380 juta, untuk model Street 2015 sekitar Rp 220 juta sampai Rp 230 jutaan," ucap Deny.


Bukan hanya masalah selera saja, pada umumnya penikmat Harley yang sudah mapan lebih mencari barang yang masih original dan lengkap. Beda dengan konsumen muda yang lebih mementingkan soal harga dan menomer duakan masalah kelengkapan surat-surat.

"Nah itu juga jadi perbedaan, kalau yang mudah ini lebih cuek, arti asal barang bagus mereka tetap mau ambil, tapi kita juga tidak mau ambil resiko pasti sudah kita bicarakan di awal soal kondisinya. Kalau konsumen yang premium itu, meski barang mulus, tapi kalau surat tidak lengkap mereka jarang mau ambil," kata Deny.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel