Ini yang Harus Diperhatikan dari Mesin All New Nissan Serena
- Nissan telah menghadirkan All New Serena dengan beragam perubahan. Selain fitur, sisi jantung penggerak juga mendapatkan ubahan.
Meski masih menggunakan mesin MR20DD seperti di model terdahulu, Nissan mengklaim mesin tersebut sudah disesuaikan dengan regulasi emisi Euro IV yang menjadi syarat pabrikan untuk jualan di Tanah Air.
"Pengembangan di sisi mesin ini sudah sesuai dengan regulasi Euro IV. Selain itu ada optimalisasi juga di ruang baar dan penggunaan part yang low friction," ucap Senior Manager R&D PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Jauhari Adzannis saat ditemui Senin (15/4/2019).
Ini membuat mesin Nissan naik rasio kompresinya dari sebelumnya hanya 11,2 : 1 menjadi 12,5 : 1. Rasio kompresi yang meningkat ini juga membuat bahan bakar yang disyaratkan untuk Serena baru harus sesuai dengan kebutuhan mesin.
Jauhari menyarankan bensin dengan Ron 92 ke atas menjadi konsumsi wajib pemilik Serena baru. Ia menjelaskan jika syarat ini tidak dituruti, maka akan ada efek negatif yang akan dirasakan.
"Tentu efeknya mesin menggelitik yang terutama. Mesin ini ada sistem memori yang jika menenggak bensin di bawah Ron 92 akan mengacaukan ECU dan sensor-sensor lainnya seperti exhaust. Kecenderungannya malah tenaga bisa turun dan boros bahan bakar," ujar Jauhari.
Jauhari mengungkapkan pembaruan lain di sisi mesin ada pada sistem Exhaust Gas Recirculation. Sistem ini akan mengembalikan sisa pembakaran yang tidak sempurna, untuk kembali ke ruang bakar dan disempurnakan pembakarannya dengan tujuan efisiensi bahan bakar.
All New Serena hadir dengan mesin 1.997 cc dengan tenaga maksimum 150 ps pada 6.000 rpm dan torsi 206 Nm. Nissan menawarkan Serena terbaru dalam dua varian yakni X dan HighwayStar dengan banderol masing-masing Rp 448 juta dan Rp 465 juta.