Jawaban Daihatsu buat Bikin Mobil Murah Makin Irit
- PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menjadi salah satu pemain besar dalam segmen mobil murah atau Program Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau ( KBH2) atau yang dikenal dengan LCGC.
Dalam keberlanjutan program yang akan memasuki tahap kedua, salah satu yang direncanakan menjadi syarat adalah peningkatan efisiensi bahan bakar dari sebelumnya 20 kilometer per liter menjadi 23 kilometer per liter.
Direktur Marketing PT ADM Amelia Tjandra mengungkapkan bila nantinya kendaraan KBH2 disyaratkan lebih hemat bahan bakar, Daihatsu sudah sanggup memenuhi hal tersebut.
"Itu pakai CVT saja sudah bisa tercapai. Tambah tiga kilometer bisa pakai CVT saja. Sekarang tinggal sedikit lagi kok," ucap Amelia sat ditemui di sela pameran GIIAS 2018.
Meski saat ini produk-produk KBH2 Daihatsu seperti Sigra dan Ayla belum menggunakan perangkat CVT, penggunaannya bukan hal yang sulit dilakukan. Selama ini CVT sudah digunakan di beberapa model Daihatsu seperti Copen atau diluar negeri model-model yang tidak dimasukkan ke pasar Indonesia.
"Tapi sampai hari ini peraturan tersebut kan masih wacana. Kalau itu jadi regulasi tentu sebagai industri akan mengikutinya. Daihatsu punya teknologi yang banyak, canggih di Jepang dan belum diterapkan di sini mengikuti pasar Indonesia," ucap Amel.
Amel pun mengungkapkan penerapan teknologi CVT harus mengikuti perhitungan pasar. Transmisi dikategorikan teknologi yang mendapatkan allowance dari pemerintah sehingga mempermudah penerapan teknologi tersebut.
"Kalau mau dibuat di sini, harus dihitung skala ekonominya berapa. Vendor tentu akan menghitung kalau mau investasi, cukup tidak pasarnya," ucap Amel.
Sebelumnya, pemerintah sudah mendeklarasikan bakal memasuki tahap kedua program mobil murah alias LCGC. Ini tinggal menunggu pengesahan harmonisasi pajak baru berdasarkan emisi.
Ada komitmen-komitmen yang harus dipenuhi oleh peserta program tersebut, satu di antaranya adalah lokalisasi komponen utama kendaraan seperti mesin, transmisi, body, dan axle. Pabrikan lain seperti Suzuki dan Honda sudah memiliki fasilitas produksi transmisi.
Sementara Nissan-Datsun, sudah melakukan realiasi dengan pembangunan pabrik mesin dan transmisi di Purwakarta. Sedangkan, Daihatsu dan Toyota masih impor.