Konsumen Toyota Tidak Lirik Uang Muka Nol Persen

Toyota Calya dipamerkan saat acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu (19/8/2017). Menjelang penutupan GIIAS stan Toyota memberikan potongan harga hingga lima juta rupiah.

- Aturan baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terkait penerapan uang muka/down payment (DP) nol persen, disambut baik oleh produsen otomotif. Salah satunya Toyota Astra Motor (TAM) karena dinilai bisa mendorong minat masyarakat untuk membeli mobil.

Tetapi, tidak serta-merta kebijakan itu bisa langsung mendongkrak penjualan dan akan dipilih oleh konsumen.

Seperti halnya pembeli mobil Toyota, kata Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto, kurang tertarik mengambil skema kredit dengan uang muka nol persen.

"Minimal 20-30 persen, karena beban cicilannya yang akan besar, jadi kebanyakan mereka pilihannya uang muka normal," ucap Soerjopranoto ketika berbincang dengan Kompas.com belum lama ini di kawasan Jakarta Pusat.

Meski begitu, Soerjo mengapresiasi langkah OJK karena bisa menciptakan iklim positif terutama pada industri otomotif.

"Jadi rata-rata memang konsumen itu inginnya di uang muka tidak terlalu rendah agar tidak berat angsurannya. Tetapi kami ikut mendukung dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh OJK," ujar Soerjo.

Aturan tersebut, selain uang muka nol persen untuk perusahaan pembiayaan dengan kredit macet di bawah 1 persen, ada juga klausul lain seperti yang memiliki kredit macet 1,3 persen bisa menerapkan uang muka 10 persen.

Selanjutnya, kredit macet 3-5 persen bisa menerapkan uang muka minimal 15 persen, dan di atas 5 persen dapat menawarkan uang muka 20 persen.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel