Kenali Kode Kekentalan Oli Sebelum Membeli

Dua produk oli yang memiliki kadar kekentalan yang berbeda. Terlihat dari kode SAR yang tertera di kemasan.

Oli mesin kendaraan terbagi atas berbagai jenis kekentalan. Kadar kekentalan ini dapat diketahui dari kode kombinasi huruf dan angka yang tertera di kemasan. Kode kekentalan ini sebaiknya diketahui oleh pemilik kendaraan. Tujuannya agar tidak salah membeli dan memakai oli.

Saat melakukan servis dan mengganti oli di bengkel resmi, ketidaktahuan akan jenis kekentalan oli ini tentu tidak terlalu masalah. Sebab, ada mekanik yang bisa memilihkannya. Namun, bagaimana bila pemilik kendaraan tengah menghadapi kondisi darurat, yang mengharuskan mereka membeli sendiri oli untuk kendaraannya?

Baca juga: Pahami Kriteria Oli Lewat Kode Kemasan

Kode untuk menandai jenis kekentalan oli biasanya diawali dari kata SAE, singkatan dariSociety of Automotive Engineers. Selanjutnya ada angka yang menandai suhu.

Setelah angka ini, ada kode huruf W yang diambil dari kata Winter. Huruf W biasanya diikuti dengan angka terakhir yang menandai jenis kekentalan. Semakin besar angka, semakin tinggi pula kadar kekentalannya.

Sebagai contoh untuk oli dengan kode SAE 15W-50, artinya tingkat kekentalan oli mencapai angka 50 yang penggunannya masih bisa sampai kondisi suhu minus 15 derajat celcius.

Baca juga: Arti Kode SAE dan API pada Kemasan Oli Mesin

Technical and Training Service Engineer Motul Indonesia Isadat Salam menyebut setiap pabrikan punya rekomendasi tingkat kekentalan oli untuk masing-masing produknya. Salam menyebut rata-rata skutik Jepang bermesin di bawah 250cc menggunakan oli SAE 10W-30. Sementara skutik Jepang dengan mesin 250cc ke atas menggunakan oli SAE 10W-40 ataupun SAE 5W-40.

"Untuk Vespa, rata-rata mintanya SAE 5W-40 dan harus full synthetic," kata Salam di Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Walaupun ada rekomendasi pabrikan, Salam menyebut penggunaan tingkat kekentalan oli bisa berubah seiring usia pemakaian. Untuk motor skutik yang tadiya menggunakan oli SAE 10W-30, Salam menyarankan pemilik untuk menggantinya dengan SAE 10W-40 bila pemakaian sudah mencapai lima tahun.

"Untuk mesin-mesin yang awalnya SAE 10W-30, kemudian berjaan 5-6 tahun, otomatis girnya mulai merenggang. Jadi perlu memakai yang SAE 10W-40," pungkas Salam.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel