IIMS 2019 Kejar Target Realistis
- Gelaran Indonesia International Motor Show ( IIMS) siap dihelat kembali pada 25 April-5 Mei 2019 mendatang. PT Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara, rupanya tidak ingin mematok transaksi terlalu tinggi untuk tahun ini.
Project Director IIMS 2019 Hendra Noor Saleh, menjelaskan, bila dirinya memilih untuk tetap realistis dengan menetapkan target yang sama dengan pencapaian total transaksi pada 2018 lalu, yakni Rp 4,4 triliun.
"Tahun lalu itu Rp 4,4 triliun di 2018, untuk tahun ini kurang lebih sama. Karena tugas kami sebagai EO (event organizer) bagaimana mendatangkan pengunjung, sementara jual atau tidak itu tergantung produk, program bagaimana, dan lain-lain. Lebih bagus kami janji Rp 4,4 triliun, tapi nanti kenyataannya bisa lebih," ucap pria yang akrab disapa Kohen, di Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).
Angka transaksi Rp 4,4 triliun pada 2018 lalu didominasi dari penjualan mobil, yakni 12.000 surat pemesanan kendaraan (SPK). Sementara untuk sepeda motor sendiri, jumlahnya sekitar 1.000 unit lebih.
Meski dinilai cukup tinggi, namun bila ditelaah lebih lanjut, total jumlah penjualan motor sangat tidak logis karena perbedaannya 10 kali lipat dari penjualan mobil. Menurut Kohen, ada beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor yang belum terbiasa melaporkan hasil transaksi kepada penyelenggara, sehingga mungkin ada yang terlewat.
"Yang motor itu hanya 1.000 sekian, artinya tidak logis, masa mobil 10 kali lipatnya dari motor. Jadi mungkin kalau bicara secara apple to apple, bila sama-sama 12.000, mungkin angkanya sudah Rp 6 triliun. Tapi kami sebagai EO tidak berani merilis angka tersebut karena memang tidak ada dokumennya, jadi kami hanya sampaikan yang sesuai laporan saja," kata Kohen.
Sedangkan untuk target pengunjung, penyelenggara optimistis akan ada kenaikan dibandingkan tahun lalu, targetnya sekitar 530.000 pegunjung selama 11 hari penyelenggaraan. Untuk mencapai hal tersebut, pihaknya sudah menyiapkan ragam kegiatan baru seperti memperbanyak pengunjung di hari biasa dengan membuka undangan khusus yang mengarah ke profesi.
"Kita bikin approaching ke profesi, jadi kita undang gratis sesuai profesi di hari-hari biasa. Contoh, hari senin jadi pilot day, jadi selama hari senin dengan profesi pilot bebas masuk, atau dokter misalnya," ucap Kohen.