Lawan Arus, Mazda Siapkan CX-5 Mesin Diesel Hybrid
Mazda Motor mengumumkan bakal meluncurkan mobil bermesin diesel hybrid pada 2020, yang pertama kali juga akan disematkan pada model SUV CX-5. Pasar yang akan menjadi sasaran pertama kali adalah Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
Mengutip Nikkei, Sabtu (15/9/2018) setelah itu mereka akan menyematkan mesin tersebut pada model SUV lainnya. Mazda akan mengembangkan hibrida diesel sendiri, tanpa bantuan dari mitra baru mereka Toyota.
Sistemnya sederhana dan berbiaya rendah yang disebut mild hybrid, dengan aki 48 volt dan motor kecil yang akan memberikan dorongan ekstra, ketika mobil akselerasi dan juga membantu pada sektor lainnya.
Pihak Mazda mengatakan, teknologi yang menggabungkan sistem hibrida dengan mesin baru tersebut, dirancang untuk bisa 10 persen lebih irit, dan bakal meningkatkan jarak tempuh hybrid sekitar 20 persen dibandingkan mesin diesel Mazda saat ini, yang sudah dianggap paling efisien di dunia.
Sebelumnya, soal "mild hybrid" pada mesin diesel sudah kita kenal lewat produk besutan Suzuki, Ertiga Diesel Hybrid yang sudah dipasarkan di dalam negeri. Jadi tak menutup kemungkinan produk Mazda tersebut juga diboyong masuk.
Namun, apa yang dilakukan Mazda ini seolah melawan arus. Pasalnya market mobil diesel sudah memburuk, pasca skandal emisi pabrikan Jerman Volkswagen, menyusul pengetatan regulasi soal polusi.
Tak dipungkiri mobil diesel sendiri penjualannya merosot, terutama Eropa, pasar utama Mazda. Pangsa pasarnya dari semua mobil yang dijual di 18 negara Eropa Barat pada April hingga Juni 2018 turun menjadi 37 persen.
Itu yang kemudian membuat Toyota memutuskan berhenti menjual mobil diesel di Eropa. Nissan juga diperkirakan akan menunda pengembangan mesin dieselnya.
Meski begitu, Mazda malah yakin dapat membalik tren ini, meramalkan permintaan akan naik untuk mobil diesel, karena alasan jarak yang semakin bisa ditempuh jauh dan harga bahan bakar yang rendah.
Analis HIS Markit juga memproyeksi pada Pada 2030, permintaan untuk kendaraan bertenaga diesel diperkirakan turun sekitar 40 persen dibandingkan 2017 menjadi 10,67 juta mobil.
Namun, penjualan kendaraan mild hybrid, diperkirakan mencapai lima puluh kali lipat menjadi 35 juta mobil, dibandingkan dengan hanya 9 juta untuk kelas mobil listrik.