Ingat Lagi, Cara Redam Emosi di Jalan Raya
Berkendara di Ibu Kota rentan dihinggapi beragam permasalahan, salah satunya emosi. Peristiwa yang tengah viral belakangan ini terjadi di ruas Tol Jagorawi dan dimulai dari kondisi kemacetan serta rem mendadak.
Lantas bagaimana cara untuk menghindari situasi yang dapat menimbulkan emosi di jalan raya? Direktur Safety Defensive Driving Indonesia Sony Susmana mengungkapkan, emosi adalah hal yang wajar pada manusia. Namun, bedanya ada pada hasil emosi yang dihasilkan.
"Harus terkontrol dan usahakan sesuai aturan. Pertimbangkan bila melakukan tindakan agresif, apa akibatnya bila berurusan dengan hukum," ucap Sony saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Sony mengingatkan, sebelum berkendara, sebaiknya pengemudi tahu kondisi dirinya. Mengemudikan kendaraan tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga mental karena menghadapi lingkungan, provokasi, dan gangguan yang datang dari luar kendaraan.
Kemudian berkendara secara defensif. Seperti sejak awal tidak melanggar peraturan lalu lintas, berkendara terburu-buru, mau mengalah dengan pengguna jalan lain, dan lainnya.
Sikap lainnya adalah menghargai pengguna jalan lain, siapa saja. Termasuk petugas di jalan raya atau bahkan dengan orang yang dianggap mengemudikan kendaraan secara agresif.
"Mungkin dia sedang buru-buru ada urusan penting yang tidak bisa dikompromikan. Berpikiran positif saja. Beri jalan, atau menjauh," ucap Sony.
Sony mengingatkan, tidak ada untungnya bila emosi dibiarkan meluap. Banyak konsekuensi yang akan dihadapi baik secara hukum maupun sosial. Bila terlibat cekcok, mengalah dan meminta maaf jadi jalan keluar terbaik.
"Terakhir, untuk menghindari terjadi masalah, rencanakan perjalanan dengan matang. Pikirkan rute yang dilewati, kondisi jalan, lalu lintas. Ini bisa mengurangi kena masalah di jalan," ucap Sony.