Keunggulan Motor Sistem Injeksi Saat Berpetualang

Honda CRF150L milik salah seorang anggota komunitas Merah Putih Dirt Bike di Depok, Rabu (24/1/2018).

- Saat ini masih ada anggapan sistem pembakaran injeksi belum sepenuhnya unggul dibanding karburator, terutama bila digunakan di medan berat. Ada anggapan bahwa karburator masih yang terbaik jika digunakan di medan berat.

Namun anggapan itu sepertinya terbantahkan berdasarkan pengalaman yang didapat komunitas pecinta trail Merah Putih Dirt Bike. Pada Sabtu (20/1/2018), para anggota Merah Putih Dirt Bike menjajal jalur off-road diTaman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS).

Ditemui Kompas.com di markasnya di Depok pada Rabu (24/1/2018), salah seorang anggota komunitas Merah Putih Dirt Bike, Ridwan menyebut ada 12 motor yang mereka bawa dan jajal di Halimun. Ada yang merupakan motor trail asli, namun ada pula yang hasil modifikasi.

Terdiri dari Honda CRF150L, Kawasaki KLX150, KTM 250EXC-F, Yamaha YZ250F, Honda Tiger, Honda Megapro, Bajaj Pulsar, tiga Suzuki TS 125 dan dua Husaberg 125.

Menurut Ridwan, rute off-road yang dilalui adalah jalur yang menghubungkan Desa Cihamerang, Kecamatan Kabandungan keKampung Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok. Keduanya masuk wilayah Kabupaten Sukabumi.

Jika melewati jalan raya biasa, Kabandungan dan Cisolok berjarak sekitar 71,7 kilometer. Namun bisa ditempuh hanya dengan 2,5 hingga 3 jam perjalanan.

Berbeda halnya jika melalui medan off-road diTNGHS. Ridwan menyebuttotal panjang rute off-road yang mereka lalui mencapai sekitar hampir 20 kilometer. Kondisi cuaca mendung dan hujan beberapa kali turun.

"Kita mulai start 10.00 pagi. Finish di Ciptagelar hampir subuh besok hari. Total 15 jam kita di dalam (di area lintasan)," ujar pengguna KLX150 ini.

Menurut Ridwan, cukup lamanya waktu tempuh karena beratnya medan yang dilalui karena kondisi hujan. Apalagi medan tersebut merupakan medan yang baru pertama kali dijajal oleh Ridwan dan rekan-rekannya.

Menurut Ridwan, saat start seluruh tangki bahan bakar motor yang ikut dalam kondisi penuh. Namun dari 12 motor, hanya dua yang berhasil finish. Keduanya yakni Honda CRF150L dan KTM 250. Kebetulan keduanya sudah menggunakan sistem injeksi.

Sedangkan dari 10 motor yang tidak finish, sembilan unit masih menggunakan karburator. Sedangkan satu motor yang sudah menggunakan injeksi adalah Yamaha YZ250F.

Menurut Ridwan, motor-motor yang tidak finish mengalami kehabisan bahan bakar saat perjalanan menyisakan seperempat trek. Motor-motor tersebut kemudian ditinggalkan untuk kemudian nantinya diambil dengan menggunakan mobil bak terbuka.

"Hanya CRF sama KTM 250 yang finish. Dua-duanya injeksi. Yang lain habis bensin semua," ucap Ridwan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel