Komparasi Dua Model Motor Klasik Viar
- Viar Motor Indonesia telah memperkenalkan dua produk pra produksi Vintech 200 dan Vintech 250 pada gelaran pameran otomotif nasional awal Agustus lalu.
Kedua produk ini lantas menarik perhatian karena model klasik yang tengah digandrungi kembali para penggemar motor sport Indonesia.
Kompas.com coba menjajal langsung kedua sepeda motor tersebut di arena terbatas yang disediakan di pameran. Mari kita simak apa saja yang menarik dari produk buatan Semarang, Jawa Tengah tersebut. Pertama mari kita simak penampilan fisik keduanya.
Dari segi dimensi, kedua motor ini berbagi ukuran yang sama dengan panjang 1.920 mm, lebar 770 mm dan tinggi 1.080 mm. Namun dari segi penampilan dan mesin dua motor ini cukup berbeda dilihat secara kasat mata.
Pertama Vintech 200 hadir dengan mesin 4-tak SOHC 2 katup 198,8 cc pendingin udara dengan sistem karburator. Di atas kertas mesin ini diklaim mampu menghasilkan tenaga 18 tk pada putaran 9.000 rpm dan torsi 15 Nm pada 8.000 rpm.
Untuk Vintech 250 menggunakan mesin 249,9 cc yang mampu mengeluarkan tenaga hingga 20 tk pada putaran 8.500 rpm dan torsi 18 Nm pada 6.500 rpm.
Secara kasat mata kedua motor ini memiliki perbedaan. Vintech 200 menggunakan suspensi depan teleskopik dan belakang suspensi ganda. Model 250 menggunakan suspensi depan upside down dan belakang suspensi ganda dengan tabung.
Sisi pengereman pun, Vintech 200 menggunakan cakram di depan dan drum di belakang sedangkan model 250 cc menggunakan cakram di depan dan belakang.
Dari segi penampilan pun kedua motor nampak berbeda dan menyasar segmen yang berbeda pula. Vintech 200 menggunakan meter cluster model manual yang terbagi tiga menunjukkan kecepatan, bahan bakar dan rpm. Vintech 250 hadir lebih modern dengan meter cluster digital dengan beragam informasi di dalamnya serta penggunaan DRL LED di headlamp depan.
Model joknya pun berbeda. Vintech 200 menggunakan model jok biasa sedangkan Vintech 250 diberikan model jok dengan tambahan yang memberikan kesan sporty ala cafe race.
Nah setelah puas melihat perbedaan kedua model mari kita bahas sensasi mengendarai keduanya di artikel selanjutnya.