Ingat Ban Cacing Hanya Cocok buat Balap Drag
- Penggunaan ban kurus atau biasa disebut '' ban cacing'' di sepeda motor tidak disarankan oleh para pemerhati keselamatan berkendara. Namun demikian nyatanya tetap banyak yang memakai ban cacing.
Elsafan Rendianto, Department Head Marketing PT Suryaraya Rubberindo Industries, produsen ban FDR mengatakan, pada awalnya ban cacing ditujukan untuk balap lurus alias drag bike, namun kemudian banyak diaplikasi harian.
"Mengenai penggunaan harian, kami kembalikan sepenuhnya ke masing-masing pengguna. Namun kami sarankan para rider ini untuk tetap memperhatikan aspek safety dan regulasi yang berlaku," kata Elsafan kepada Kompas.com, Rabu (26/6/2019).
Elsafan melihat ada kecenderungan pengendara motor selalu tertarik dengan dunia balap. Sehingga tak pelak, ban cacing yang dipakai di ajang balap kemudian sering diaplikasi di ranah modifikasi, dan kemudian berlanjut buat harian.
"Awalnya ban cacing memang diperuntukkan untuk drag dan keperluan modifikasi. Karena kami sebagai produsen ban, mencoba selalu menjawab kebutuhan pasar, termasuk di dalamnya kebutuhan untuk para modifikator," ucap Elsafan.
Penggunaan ban cacing buat balap drag disebut untuk meningkatkan performa motor. Tapak ban yang kurus membuat motor lebih cepat melaju di lintasan, dikarenakancoefficient of drag(Cd/koefisien drag/hambatan) yang dihasilkan kecil.
Rio Octaviano, Badan Kehormatan Road Safety Association (RSA) mengatakan, penggunaan ban cacing untuk kegiatan sehari-hari adalah salah satu contoh kesalahaan pemilik kedaraan dalam memilih dan menggunakan ban.
Sebab, tapak ban yang mencengkram aspal sangat sedikit. Sehingga akan sangat berbahaya jika berada di jalan tertentu, seperti jalan yang berlubang, berbatu atau dalam kondisi hujan karena sulit dikendalikan.