Mobil Korban Badai Harvey Potensi Bocor ke Asia Tenggara
Mobil-mobil korban badai Harvey yang melanda wilayah Gulf Coast Amerika Serikat pada Agustus 2017 lalu, ternyata tak hanya jadi bangkai yang sia-sia. Ada kurang lebih sebanyak 600.000 kendaraan roda empat yang rusak, tapi rata-rata masih utuh.
Para perusahaan asuransi sudah menyatakan mobil tersebut sebagai total loss dan mereka berusaha untuk menjualnya ke perusahaan lelang, untuk memperkecil kerugian. Mobil yang dijual tentunya dalam kondisi apa adanya.
Pembelinya ternyata banyak yang datang dari benua lain di luar Amerika Serikat, mulai dari Asia Tenggara, Afrika, dan Timur Tengah. Ini lantaran biaya suku cadang dan ongkos teknisi untuk memperbaiki mungkin akan lebih murah, dibanding jika dikerjakan di Amerika.
Baca juga : Simaklah, Angka-angka dalam Bencana Badai Harvey di Texas
Ada pasar untuk mobil-mobil ini di suatu tempat (di luar Amerika Serikat). Saya hanya tidak ingin istri saya mengendarai salah satu dari mereka ( mobil bekas banjir), ujar Eric Widmer dari perusahaan Auto-Inspection Alliance Inspection Management mengutip The Wall Street Journal, Sabtu (7/4/2018).
Efek dari lakunya mobil korban badai Harvey, membuat total kontainer ekspor mobil dari AS meningkat 12 persen menjadi 757.327 dibanding 2016, menurut IHS Markit. Hurricane Harvey sendiri meninggalkan sekitar 600.000 mobil yang rusak berat.