Modal Triumph Bersaing di Pasar Moge Tanah Air
- Makin ketatnya persaingan di pasar motor besar alias moge di Indonesia, tak menyurutkan niat Triumph untuk ikut berkompetisi merebut porsi penjualan.
Merek lawas asal Inggris yang saat ini dipegang oleh PT Garda Andalan Selaras (GAS) ini sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menyodorkan produk-produknya.
Bahkan di tengah himpitan merek Jepang yang juga mulai gencar bermain moge, Triumph tetap optimis bisa bersaing. Menurut Presiden Director GAS Hari Triadji yang akrab disapa Triwil, Triumph memiliki nama besar yang menjadi modal utama untuk berkompetisi di Tanah Air.
" Moge di Indonesia memang sulit diprediksi pasarnya, turun-naik itu sudah biasa. Bicara motor dan merek itu selera, kalau saya lebih menekankan bila Triumph ini merek legend yang memiliki nama besar di dunia," kata Hari saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (15/8/2018).
Lebih lanjut Hari mengatakan optimis bila Triumph tetap memiliki pasar di sebagian pecinta moge di Indonesia, apalagi saat ini masyarakat mulai jeli dan pintar dalam memilih produk. Bukan hanya dari sisi harga, namun merek juga menjadi salah satu pertimbangan.
"Sebagai salah satu pendukung, yang menggunakan Triumph di negaranya atau belahan negara lain rata-rata orang ternama, ningrat lah. Mereka melihat bukan dari tipe motornya lebih dulu, tapi dari mereknya, ini tanda bila Triumph memiliki nama besar di dunia" ujar Triwil.
Sebagai bukti, Triwil juga ikut membeberkan kesuksesanya selama hadir di Indonesia sekitar satu setengah tahun lalu. Dari sejak 2017 awal, sampai saat ini, kurang lebih populasi Triumph di Tanah iar sudah mencapai 350-400 unit.
Dari jumlah tersebut, secara tipe, penjualan paling dominai adalah tipe-tipe klasik, seperti Bonnevile, Street Scrambler, Bobber, dan Speedmaster. Sementara untuk moge adventure sendiri trenya baru tumbuh saat ini seiring dengan maraknya pengguna moge yang beralih bermain ke sana.
"Kalau lihat dari satu setengah tahun sampai sekarang sekitar 350-400 unit, tipe klasik seperti Bonnevile masih menjadi backbone. Kita positif dan optimis bersaing di Indonesia dengan produk yang kita punya," kata Triwil.