Lakukan Hal Ini Jika Berkendara Diguyur Abu Vulkanik

Pengendara motor mengenakan masker saat melintasi jalanan yang tertutup kabut asap tebal di Beijing, China.

- Pasca- tsunami, Gunung Anak Krakatu kembali menunujukan aktifitas. Bahkan dikabarkan letupan abu vulkanik sudah mulai keluar yang membuat stausnya meningkat menjadi siaga level III.

Bagi pengunjung ataupun masyarkat yang sedang mengendari mobil di wilayah tersebut, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, menyarankan untuk selalu waspada dan tetap memperhatikan sisi keselamatan.

"Biasanya saat ada aktivitas vulkanik akan dibarengi dengan debu yang menyebar. Dalam kondisi ini, pengendara perlu meningkatkan kewaspadaan karena sisi visibilitas akan menurun drastis. Usahakan tetap terkontrol dan jangan panik, nyalakan lampu untuk membantu visibilitas dan juga alat komunikasi bagi pengendara lainnya," ucap Jusri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/12/2018).

Saat abu vulkanik mulai turun dan menutupi kaca mobil, Jusri mengingatkan pengendara untuk tidak menyalakan wiper. Menurut Jusri, abu vulkanik memiliki sifat yang mengumpal saat terkena air atau cairan, sehingga justru bisa membuat kaca justru makin buram.

Pengendara baiknya membersihkan kaca dengan benda kering, seperi lap atau disemprot dengan udara dari kompresor. Jangan lupa untuk membawa peralatan tambahan, seperti masker dan kaca mata untuk mencegah adanya iritasi dari dampak abu vulkanik.

Tidak kalah penting, Jusri juga menyarankan pengendara untuk aktif memantau perkembangan informasi di dunia media sosial. Terutama terkait dengan instansi yang menangani bencana, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG).

Hal ini penting dilakukan karena dengan demikian pengendara akan mendapat informasi yang bisa digunakan untuk menghindari daerah yang terdampak.

"Pantau informasi mengenai daerah yang terdampak agar bisa menghindar, bersihkan kaca juga jangan pakai air, cukup kain kering atau lainnya. Apabila kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk berjalan karena faktor visibilitas atau lainnya, lebih baik jangan memaksakan diri, cari lokasi yang aman dan menunggu hingga situasi lebih normal," ujar Jusri.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel