Janji Mitsubishi Atasi Masalah Inden Xpander
- Tidak hanya di Jakarta dan Pulau Jawa, antrean inden Xpander ternyata ikut terjadi di Batam. Untuk mengatasi hal ini PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia ( MMKSI) siap mempercepat antrean inden Xpander agar segera bisa sampai ke garasi konsumen.
Director of Sales and Marketing Division MMKSI Irwan Kuncoro, menyampaikan bila mulai September 2018, waktu penantian konsumen akan lebih cepat. Ini berkat peningkatan jumlah produksi Xpander di pabrik Mitusbishi.
"Mulai bulan depan (September) kami upayakan konsumen bisa lebih cepat, karena produksi juga sudah kami tingkatkan. Diusahakan bulan depan konsumen dalam waktu satu atau paling lama dua bulan sudah dapat, khususnya wilayah Jabodetabek," kata Irwan kepada media di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (9/8/2018).
Irawan menjelaskan, sebenarnya seiring berjalannya waktu proses inden semakin cepat. Mulai dari awal peluncuran yang waktu tunggu bisa sampi enam bulan, saat ini sudah mulai dikejar menjadi tiga sampai empat bulan.
Untuk penambahan produksi dilakukan dari 5.000 per bulan menjadi 10.000 per bulan. Namun dari jumlah itu, dibagi dua yakni 70 persen untuk pasar domestik dan 30 persen lagi untuk ekspor.
"Kita tingkatkan mulai Juli jadi 10.000 per bulan, porsi tetap besar untuk keperluan domestik. Dengan upaya ini kami harap konsumen di Jabodetabek tak lagi menunggu lama, untuk di luar (Jabodetabek) seperti Batam, nantinya juga bisa cepat tidak harus sampai empat bulanan, dan akhir tahun targetnya bisa normal satu bulan," ujar Irawan.
Sementara itu, Head of MMC Sales and Marketing Group MMKSI Imam Choeru Cahya, menjelaskan posisi Xpander saat ini sudah menjadi tulang punggung bagi penjualan Mitsubishi di Indonesia. Bahkan dari sisi penjualan, Xpander menjadi menjadi yang terbesar di dunia.
"Boleh dikatakan dari volume, Xpander sudah jadi backbone. Indonesia jadi posisi pertama lalu China dan Amerika Serikat. Untuk populasinya sendiri sejak pertama diluncurkan hingga saat ini di Indonesia jumlahnya sudah lebih dari 60 ribu unit," ujar Imam.