Kemenhub Masih Belum Mulai Proses Uji Tipe AMMDes

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat meninjau Alat Mekanis Multiguna Perdesaan ( AMMDes) di acara Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (02/08/2018). Pada pameran otomotif GIIAS kali ini mengusung tema Beyond Mobility yaitu mobil-mobil teknologi masa depan yang diklaim ramah lingkungan, Acara ini akan berlangsung hingga 12 Agustus 2018.

- Kementerian Perhubungan sampai sejauh ini belum mulai memulai proses uji tipe Alat Mekanis Multiguna Perdesaan ( AMMDes). Pasalnya Kemehub masih menunggu keluarnya spesifikasi lengkap kendaraan tersebut dari Kementerian Perindustrian.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyebut dirinya sampai saat ini masih berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto.

"Nanti begitu Pak Harjanto sudah mengeluarkan ketentuannya, sudah ada nomor rangka dan nomor mesin, baru dikasih ke saya. Jadi sekarang belum mulai," kata Budi saat ditemui Kompas.com di arena GIIAS 2018, di ICE, BSD City, Senin (6/8/2018).

Sebagai informasi, uji tipe kendaraan bermotor adalah uji fisik atau penelitian terhadap rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor tersebut dibuat atau dirakit secara massal. Uji tipe juga biasanya dilakukan terhadap kendaraan bermotor yang dimodifikasi.

Karena belum memulai proses uji tipe, Budi mengaku belum bisa berkomentar banyak mengenai kelayakan AMMDes. Namun ia menyatakan pihaknya mendukung proyek yang diinisiasi Kemenperin itu.

"Tapi intinya kita mendukung semua kendaaran-kendaraan yang diproduksi," ujar Budi.

Prototype AMMDes diperkenalkan saat Presiden Joko Widodo membuka pameran GIIAS 2018 pada Kamis (2/8/2018). Turut mendampingi Jokowi adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Dalam sambutannya, Airlangga menyebut prototype AMMDes yang akan dihadirkan ini merupakan prototipe ketiga. Sebelumnya prototipe pertama dan kedua setelah dilakukan studi diputuskan tidak dilanjutkan untuk diproduksi.

Airlangga menegaskan, kendaraan ini sudah menggunakan komponen dalam negeri dari 70 industri komponen dan lokal komponen setara 70 persen dari nilai kendaraan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel