Komentar Galang Hendra Soal Sirkuit Mandalika
- Galang Hendra Pratama, pebalap asal Yogyakarta yang kini mengikuti kejuaraan dunia balap motor WSSP300, mengatakan, sayang Sirkuit Mandalika yang akan menggelar MotoGP merupakan sirkuit jalan raya bukan permanen.
"Sayang menurutku, kenapa tidak permanen. Karena mendatangkan MotoGP perlu investasi besar, kenapa tidak sekalian saja jadi sirkuit permanen. Karena kalau street circuit, takutnya sirkuitnya waktu tidak dipakai balapan itu," kata Galang, Senin (27/5/2019).
Pebalap yang memulai karir dari balapan bebek ini, mengatakan, sirkuit jalan raya bagus untuk mengangkat nama Indonesia di kancah dunia. Namun dikhawatirkan hanya sebatas acara, tidak mendukung perkembangan kualitas pebalap nasional.
"Tujuan ada MotoGP di Indonesia sebetulnya buat pembibitan dan pebalap Indonesia bisa merasakan balap motor sport, sama international. Kalau sirkuitnya jalan raya kan sulit latihan. Memang bisa di Sentul, tapi sayang kalau tempat latihan dan balapnya beda," katanya.
Skenario lain, jika pun dibuat sebagai sirkuit permanen maka Sirkuit Mandalika terlalu jauh untuk latihan pebalap dari luar NTB. Apalagi selama ini atmosfer balap motor nasional berada di empat region, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
"Kalau terbebani tidak menurutku, kalau ada sirkuit permanen sekelas Mandalika, para pebalap di region satu sampai tiga saja mau ke Sentul. Kita bandingkan di Thailand, Buriram jauhnya seperti apa, tapi yang dari luar mau pada datang buat latihan," katanya.
Galang mengatakan kualitas pebalap berbanding lurus dengan adanya sirkuit atau tempat latihan yang memadai. Dia memberi contoh seperti kemampuan pebalap Malaysia dan Thailand yang makin meningkat setelah punya sirkuit kelas MotoGP.
"Era aku di ARRC, Thailand ada tim Yamaha Thai, Apiwat, dan wildcard yang sangat mendominasi, sekarang mereka sudah pada naik kelas, dan Indonesia mendominasi. Tapi orang kita juga latihan yang di Buriram, atau paling dekat Sepang," kata Galang.