Lakukan Langkah Ini untuk Mencegah "Microsleep" Saat Mudik

Kendaraan melintas di tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Pembangunan tol tersebut sudah mencapai 95 persen dan diperkirkan dapat digunakan secara fungsional pada mudik dan balik Lebaran 2018.

- Microsleep adalah kondisi ketika tubuh tidur sementara. Kondisi ini dapat terjadi pada pengemudi kendaraan yang berakibat fatal hingga menimbulkan kecelakaan.

Menjelang momen mudik Lebaran, micerosleep bisa terjadi kepada siapa saja. Pengemudi harus tahu bagaimana menangani kondisi ini.

"Microsleep terjadi karena kondisi stagnan. Bisa karena lintasan jalan yang lurus terus, momen kemacetan sehingga kendaraan stop and go. Semua bisa terjadi. Solusinya adalah membuat otak untuk terus bekerja," ucap Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu saat dihubungi pada Minggu (3/6/2018).

Jusri memaparkan, saat kondisi stagnan pengemudi cenderung bosan sehingga pegemudi hanya melihat jalan tanpa melakukan antisipasi. Ini yang membuat otak tidak aktif bekerja.

Contohnya, pengemudi melihat ada pejalan kaki. Bila otak terstimulus bekerja, pengemudi tidak hanya melihat pejalan kaki tersebut, tapi melakukan langkah antisipasi bila pejalan kaki tersebut tiba-tiba menyeberang. Maka, sejak dini ia akan memperlambat lajunya atau membunyikan klakson.

"Jadi langkah pertama itu dia melihat tidak sekadar melihat, tapi juga membaca situasi. Kalau dia sekadar melihat jadinya otak tidak terstimulus bekerja. Sama seperti saat pengemudi melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi, itu artiya dia sekadar melihat karena polisi tidur tidak datang tiba-tiba," ucap Jusri.

Langkah kedua pencegahan microsleep adalah dengan membuat pola melihat kaca spion kendaraan. Pola ini dapat dilakukan dengan siklus 5-8 detik.

Hal itu bertujuan untuk mengetahui kondisi di sekitar kendaraannya, terutama bila kendaraan tiba-tiba berhenti, pengemudi harus tahu selain kondisi di depan kendaraan karena bahaya juga dapat datang dari sisi belakang kendaraan.

"Langkah berikutnya, untuk pencegahan dan menghindari kondisi stagnan, selalu melewati rute yang berbeda. Jangan yang itu-itu saja sehingga menstimulasi otak untuk bekerja dan terhindar dari kondisi microsleep," ucap Jusri.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel