Kasus Ghosn, Pemerintah Perancis Ingin Renault Bertindak Cepat

Presiden dan CEO Nissan Carlos Ghosn saat presentasi di Tokyo Motor Show 2015.

- Penangkapan pimpinan Nissan, Carlos Ghosn, akibat skandal keuangan, di Jepang, Senin (19/11/2018), berbuntut rencana penyelidikan menyeluruh pada seluruh aliansi Renault - Nissan. Ini bisa menjadi pertanda lebih lanjut, berimbas pada keinginan Nissan untuk melepaskan diri dari aliansi global tersebut.

Dilansir dari Reuters, Nissan Chief Executive Hiroto Saikawa, mengungkapkan sebanyak 43,3 persen saham Nissan dimiliki Renault. Saikawa mengungkapkan rencana untuk mencopot Ghosn dari kursi pimpinan setelah peristiwa penangkapan tersebut bersama Direktur Nissan, Greg Kelly.

Kedua perusahaan ini sayangnya tidak berkomentar lebih lanjut terkait situasi yang menimpa orang nomor satu di aliansi tersebut.

Pejabat Perancis diberitakan telah menurunkan tenaga ahli untuk membela Ghosn yang berstatus warga negara. Ini juga membuat hubungan kedua negara, Jepang dan Perancis, yang tahun ini merayakan 160 tahun hubungan keduanya sedikit renggang.

Susul Nissan, Mitsubishi Juga Pecat Carlos Ghosn

Presiden Perancis Emanual Macron, mengatakan, Perancis akan berusaha tetap waspada terkait kestabilan aliansi global tersebut yang merupakan aliansi terbesar dalam hal penjualan.

Menteri Keuangan Perancis, Bruno Le Marie, secara langsung juga menekan dewan direksi Renault untuk segera menunjuk pejabat sementara. Bruno menyebut Ghosn saat ini tidak berada di posisi yang memungkinkan untuk memimpin Renault.

Dewan Direksi Renault sendiri diberitakan telah melakukan pertemuan yang menghasilkan keputusan bahwa Direktur Philippe Lagayette akan mengisi posisi pimpinan. Namun belum ada pernyataan resmi terkait hal ini dari produsen mobil asal Perancis tersebut.

Sebelumnya, setelah diberitakan ditangkan oleh penuntut umum di Tokyo, Ghosn langsung dilengserkan posisinya oleh Nissan. Orang nomor satu yang membawa Nissan keluar dari kesulitan ekonomi ini didakwa tidak melaporkan pendapatannya secara benar serta penggunaan aset kantor untuk kepentingan pribadi.

Menyusul pengumuman tersebut, Mitsubishi yang baru bergabung dengan aliansi pada 2016 lalu, juga telah mengusulkan pencopotan Ghosn dari posisinya dari puncak manajemen Mitsubishi Motor Corp.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel