Honda Pastikan Siswa SMK Binaan Terserap Dunia Industri

Siswa SMK binaan AHM sedang melakukan uji keterampilan

- PT Astra Honda Motor (AHM) kembali menggelar kontes keterampilan teknik antar siswa Sekolah Menegah Kejuruan ( SMK). Pada ajang tahun ini, jumlah siswa yang berhasil mengikuti tingkat nasional mencapai 40 orang yang diambil dari 40 SMK binaan AHM di seluruh Indonesia.

Program tahunan ini dibuat guna menunjukan keterampilan para siswa binaan yang yang juga masuk dalam program vokasi AHM. Lantas dari sembilan tahun berjalan, sudah berapa banyak siswa binaan yang akhirnya bisa terserap ke dunia industri.

Menjawab pertanyaan ini, General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin, menjelaskan hampir rata-rata seluruh siswa binaan AHM sudah langsung terserap ke dunia kerja.

"Program vokasi ini kita siapkan sebagai pondasi masuk ke dunia industri atau kerja, dan rata-rata semua siswa binaan sudah langsung terserap. Ada yang bekerjaan di pabrik dan sebagai besar lain diambil sebagai tenaga teknisi di bengkel-bengkel resmi jaringan Honda di Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Muhib, kepada wartawan di Cikarang, Selasa (16/10/2018).


Namun untuk jumlahnya sendiri, Muhib enggan mengatakan secara pasti sudah sebarapa banyak. Karena selain masuk ke dalam dunia kerja di ruang lingkup AHM, ada beberapa yang juga diambil sebagai tenaga teknisi lain bahkan ada juga siswa yang terjun berwirausaha dengan membuka bengkel sendiri.

Sementara itu, Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud Muhammad Bachrun, menjelaskan jumlah peneyerapan siswa SMK dari program vokasi sampai saat ini belum terdeteksi secara pasti. Kondisi ini karena tidak semua SMK membeberkan laporan mengenai siswa yang langsung diserap dunia kerja.

"Tiap tahun ada 60.000 ribu lulusan SMK, secara data, angka pasti kami tidak punya karena tidak semua melapor. Tapi kalau bicara persentase itu sekitar 70 persen langsung terserap sementara 10 persen lagi ada yang berwirausaha membuka bengkel sendiri," kata Bachrun.


Bachrun menjelaskan saat ini Kemendikbud memang sedang mengenjot program agar para lulusan SMK bisa berwirausaha. Karena dengan jumlah lulusan tiap tahun yang mencapai 60.000, besar kemungkinan tidak semua bisa ditampung industri manufaktur.

Namun dengan pengembangan berwirausaha, maka para siswa bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan beragam modal keterampilan yang telah dimiliki selama mengikuti program vokasi, baik dari AHM maupun perusahana otomotif lainnya.

"Target kami di 2019 ada 100.000 siswa yang berwirausaha. Ini sebenarnya kesempatan emas, karena kalau kita lihat, tidak ada satu daerah di Indonesia yang tidak memiliki sepeda motor, dengan jumlah produksi motor yang tiap tahun kabarnya meningkat, otomatis penyebaran motor sudah ada dimana-mana. Ini potensi bagi siswa membuka bengkel yang bisa saja dilakukan pada daerahnya masing-masing," kata Bachrun.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel