Melihat Sejarah Vespa Kongo, Skuternya Kontingen Garuda
- Awak redaksi kali ini coba menghadirkan foto motor-motor spesial (collectible item) dalam bentuk goresan sketsa hasil karya Oni Faristiwa. Liputan karya seni berupa goresan tersebut akan hadir reguler setiap Jumat sore, di kanal otomotif Kompas.com.
Di minggu kelima ini, awak redaksi mengajak pembaca untuk sedikit melihat sejarah skuternya tentara Kontingen Garuda (KONGA) di Indonesia, yaitu Vespa Kongo.
Nama Kongo sendiri diambil dari tempat bertugasnya para anggota Tentara Nasional Indonesia yang tergabung dalam KONGA. Mereka mendapat tugas dari pemerintah RI melalui PBB sebagai pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia di Kongo, Afrika.
Para pecinta Vespa juga menyebutnya dengan Vespa Ndog (telur) karena bagian samping kanan dan kirinya yang terlihat seperti telur.
Vespa model ini yang diberikan kepada para tentara tersebut sebagai bentuk penghargaan pemerintah Indonesia atas jasa-jasa mereka. Skuter ini pun mulai dikenal di pasaran tahun 1963, yang dimiliki oleh para prajurit Kontingen Garuda 2 dan 3.
Semua pecinta motor pasti tahu Vespa adalah skuter buatan Italia. Tapi tidak untuk Vespa Kongo ini, karena perakitannya dilakukan di Jerman, oleh Vespa GmbH Augsburg yang berdiri pada tahun 1958.
Vespa Kongo cukup mudah dikenali melalui ciri-cirinya yang sangat khas, seperti adanya lambang burung Garuda pada bodi bagian depan sebelah kiri. Bagian speedometer berbentuk kotak agak besar, berbeda dengan tipe Vespa lainnya. Lalu, nomor mesinnya diawali dengan kode VGLA1M atau VGLB1M.
"Vespa Kongo ini menurut saya selain karena ada sejarahnya dengan Pasukan Garuda Indonesia, bentuknya membulat semua. Tanda paling gampang ada di sepatbornya yang utuh tanpa sambungan," ujar Oni, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Sebagai bukti otentifikasi, pada BPKB Vespa Kongo terdapat keterangan Ex-Brigade III. Selain itu, di bagian setang sebelah kiri disematkan tanda prajurit berbentuk oval dari bahan kuningan, serta piagam penghargaan yang menyertainya.
Vespa Kongo yang diberikan kepada para prajurit ini identik dengan warna hijau metalik, kuning gading, krem, dan biru muda. Kebanyakan skuter ini merupakan produksi tahun 1963. Kapasitas mesinnya sendiri ada yang 150 cc dan 125 cc.
Melihat tingginya minat masyarakat Indonesia akan Vespa Kongo, para importir Vespa memboyong Vespa VGLA dan VGLB untuk dijual secara umum. Sebagian yang diimpor memiliki spesifikasi yang identik dengan Vespa Kongo milik kontingen Pasukan Garuda Indonesia.
Tentunya tidak banyak Vespa Kongo kontingen Pasukan Garuda Indonesia yang masih bertahan atau menunjukkan eksistensinya hingga sekarang. Dengan kata lain, jumlah Vespa ini sangat sedikit sekali di Indonesia. Sekalipun ada, dipastikan harganya sangat tinggi, bisa mencapai Rp 50 jutaan.
Untuk melihat sketsa roda dua lainnya dari Oni, bisa langsung kunjungi akun Instagram miliknya, @_akune.