Mau Bikin Bengkel Ban, Berapa Modalnya?
- Beragam kebutuhan otomotif dapat ditemui di pameran tahunan GIIAS 2018. Mulai dari kendaraan baru, sampai pada pernak-pernik kendaraan yang dibutuhkan pemilik kendaraan.
Salah satu yang hadir adalah industri peralatan bengkel untuk usaha otomotif. Terutama untuk usaha bengkel spooring dan balancing serta ban mobil.
PT Himawan Putra hadir sebagai pemegang merek Hunter menawarkan teknologi Hunter Quick Check khusus untuk kaki-kaki kendaraan (sporing) hanya dalam waktu semenit.
"Jadi bisa diputuskan apakah harus spooring atau tidak. Selama ini ketika masuk bengkel pemilik mobil tidak mengetahui kondisi kaki-kaki mobilnya ketika masuk bengkel, sehingga langsung melakukan spooring-balancing tanpa terlebih dahulu memeriksa kondisi kaki-kaki karena instrumennya rumit," ucap Founder PT. Himawan Putra, Prayitno Himawan.
Teknologi Hunter menggunakan double dual camera beresolusi tinggi (20 mega pixel) dan teknologi Quick Grip Wheel Adaptor yang memungkinkan deteksi sudut kaki-kaki kendaraan maupun copot dan pasang ban dengan cepat yang menjamin kondisi pelek
Manajer Marketing Himawan Putra Faizal mengungkapkan harga alat spooring Hunter Quick Check dibanderol Rp 500 juta. Itu sudah ditambah garansi selama tiga tahun.
PT Kawan Lama Sejahtera (KLS) juga hadir menawarkan produk kebutuhan bengkel ban. Perusahaan yang membawa beragam merek tersebut hadir dengan beberapa pilihan peralatan bengkel untuk kebutuhan spooring, balancing, ganti ban serta scanner dan emission tester, maintenance tools dan servis oli.
Perangkat wheel alignment merek Launch menggunakan fitur 3D yang dilengkapi adjustment height posisition camera untuk memudahkan penggunaan alat. Serta fitur automatic calibration yang menjamin akurasi dalam pengukuran.
Selain itu, KLS juga mengedepankan pengenalan teknologi digital utuk membantu pengusaha bengkel memberikan pengalaman yang lebih kepada konsumennya dengan pengenalan alat scanner untuk layanan Remote Diagnostic. Ke depannya para pengusaha bengkel bisa mengembangkan ekosistem digital yang memberikan banyak kelebihan baik untuk konsumen lama maupun baru.
"Bisnis itu hukum alamnya supply dan demand. Pasar membutuhkan alat yang berbasis Electric Fuel Injection. Tantangannya ke depan kendaraan dianggap sebagai entitas digital ekosistem. Hal ini tentu mendukung tuntutan revolusi industri 4.0," ucap Produk Manager Otomotif KLS Ranggi Troissyna Mayoowari saat ditemui Rabu (8/8/2018).
Untuk modal mendirikan bengkel, Ranggi mengungkapkan modal dapat disesuaikan dengan target market. Dana Rp 200 juta sampai Rp 300 juta bisa jadi patokan pertama.
Beberapa perusahaan yang menampilkan produk bengkel ban juga mengungkapkan dana yang relatif sama. PT Tech Indotama misalnya, dana Rp 400 juta disiapkan di awal usaha untuk mendapatkan 3D Imaging Aligner, alat balancing, pengganti ban dan lift untuk mengangkat kendaraan.