Jajal Chopper Presiden Jokowi di Telkomsel IIMS 2019

Replika chopper milik Presiden Jokowi

- Indonesia Custombike Expo & Championship (ICEC) menjadi salah satu program unggulan di Telkomsel IIMS 2019. Selain memajang motor modifikasi, di ICEC kita juga bisa test ride beberapa motor custom.

Salah satu yang paling menarik perhatian ialah replika chopper warna emas milik Presiden Jokowi. Motor ini mengunakan rangka dari Chopperland, produk kerjasama antara Veroland dari Kickass Chopper dengan Elders Garage.

Karena replika tidak semuanya persis seperti motor aslinya. Persamaannya yakni rangka, cat dan kelengkapan kendaraan lain. Sedangkan perbedaannya, kalau chooper Jokowi memakai mesin Royal Enfield, yang replika pakai punya Yamaha Scorpio.

"Motor ini dirancang sangat baik. Cobain dulu, rasakan, maka akan tahu enaknya. Setang contohnya pakai model T-bar. Model ini membuat setang dekat dengan tubuh, tangan juga sejajar bahu jadi nyaman," kata Veroland, di Telkomsel IIMS 2019, Jumat (3/5/2019).

Untuk membuktikanya, Veroland mempersilahkan media untuk mencobanya. Kompas.com mendapat kesempatan beberapa putaran di area outdoor Telkomsel IIMS 2019 untuk merasakan kenyamanan dan pengendalian motor.

Reaksi pertama naik Chopperland yakni posisi berkendara yang ternyata cukup nyaman. Pengendara dengan postur di bawah 170 cm bisa menapak sempurna. Klaim Veroland bahwa setang T-bar nyaman pun terbukti. Tangan tidak terlalu menjulur ke depan, posisinya juga tidak terlalu 'dongak' seperti model ape hanger.

Selain posisi tangan, postur kenyamanan berkendara juga ditunjang posisi pijakan kaki yang tidak terlalu tinggi. Buat motor yang masuk ranah klasik chopper, posisi foot peg di Chopperland masih wajar, dengkul tidak terlalu menekuk.

Rangka Chopperland memakai model rigid di bagian belakang. Tugas suspensi belakang untuk meredam kejut diserahkan pada ketebalan ban belakang dan kenyamanan busa jok. Chopper yang kami coba ini memakai ban Swallow Classic dengan ukuran 4.50-18 di bagian belakang.

Buat yang biasa memakai motor modern dengan suspensi belakang, maka motor rigid bisa dibilang menyiksa pinggang. Meski begitu, Veroland mengatakan esensi motor custom adalah fashion sehingga yang dicari adalah estetika.

"Arahnya kita klasik chopper yang mengacu motor jaman dulu. Kalau kita lihat, motor-motor zaman itu memang belum punya suspensi belakang, karena saat itu teknologinya belum ada. Kalaupun dikasih peredam paling joknya dikasih per, dan busa joknya pakai yang tebal," katanya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel