Ini Keluhan Masyarakat Yogyakarta-Jateng terhadap Wuling
Wuling di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah mulai ambil bagian dalam kontestasi pasar otomotif. Mencuri perhatian dengan kualitas produknya dan harga yang nyeleneh membuat konsumen penasaran.
Sepanjang eksistensinya selama enam bulan, hanya dengan satu modelnya sudah bisa berkontribusi 10 persen dari jualan total Wuling se-Indonesia, atau mencapai 500 unit. Dari yang semula enam jaringan, PT Automobile Jaya Mandiri (AJM) sebagai diler resmi Wuling Jateng-Yogyakarta mulai percaya diri dan komitmen berinvestasi dengan rencana penambahan 10 diler lagi sampai sekitar semester I 2018.
Mengaku mendapat respons positif, Buddy Kurniawan, Regional Manager AJM, mengakui, masih ada saja yang dikeluhkan oleh konsumen. Pihaknya juga mengakui akan kekurangan tersebut, dan berupaya untuk bisa mengakomodasi keinginan masyarakat di wilayah tersebut,, yaitu soal uang muka ringan.
Baca juga: Wuling bakal Dibeking 16 Diler di Jateng-Yogyakarta
Pada umumnya biasa terkait dengan konsumen, kalau sampai saat memang kami masih berusaha untuk bisa memberikan suatu harapan konsumen kami seperti yang dinikmati merek-merek sebelah, yaitu DP (down payment/uang muka) yang kecil, kata Buddy, Rabu (14/2/2018).
Jujur saja kalau kami diminta untuk bisa sekecil mereka (uang muka brand lain), kami belum mendapatkan itu dari lembaga keuangan, dan kami sedang berusaha. Namun, kata Buddy, kalau terkait dengan teknis dan mekanis, produk kami sejauh ini masih sangat baik, ujar Buddy.
Buddy coba melempar pertanyaan, mengapa merek-merek lain bisa memberikan uang muka ringan? Dirinya kemudian menyebut, hal tersebut karena ada gelontorancash back yang sedemikian rupa (umumnya besar), dan itu disebut-sebut bukan mainan Wuling.
Seperti tadi yang saya katakan, kami tidak bisa melakukan itu karena kami menjual dengan harga jujur, tutur Buddy.