Motor Listrik SDR Menyasar Santri, Meluncur Akhir April

Motor listrik SDR

- Sepeda motor listrik Sugeng Darma Rizqi (SDR) yang sempat dijajal oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akan diluncurkan secara resmi akhir April 2019. Motor yang sebelumnya digunakan sebagai sarana operasional PLN ini, rencananya juga akan menjadi moda transportasi para santri untuk bekerja.

Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Arindo Pratama Soegeng Rijadi. Menurut Soegeng, nantinya motor listrik bertenaga 2.500 watt tersebut akan dijadikan sebagai kendaraan untuk menggerakan ekonomi berbasis syariah di pesantren-pesantren yang ada di Jawa Barat.

"Kita luncurkan akhir bulan nanti, tapi untuk pastinya itu tergantung dari pak RK (Ridwan Kamil). Peluncurannya bukan nasional, tapi untuk wilayah di Jawa Barat. Kita akan gunakan sebagai motor untuk membangun ekonomi syariah melalui pesantren," ucap Soegeng ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (10/4/2019).

Soegeng menjelaskan meski resmi diluncurkan, nantinya SDR belum untuk dijual secara publik. Suplai unitnya baru hanya kerja sama beberapa instansi di berbagai wilayah yang ada di Indonesia dan juga pesantren di Jawa Barat.

Motor listrik rakitan lokal ini akan digunakan sebagai armada usaha dibidang jasa melalui aplikasi berbasis daring layakan ojek online (ojol). Sementara untuk unitnya sendiri memang direncanakan ada 1.000, namun pengirimannya dilakukan secara bertahap.

"Tujuannya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi para santri, kita bikin aplikasi seperti ojol tapi hanya sebatas untuk mengantar barang-barang saja. Nama aplikasinya Kurir, itu nanti kita kemitraan dengan sistem bagi hasil," ucap Soegeng.

Kegiatan Komisaris Arindo bersama pa Gubernur Jabar @ridwankamil melakukan uji coba Motor Listrik yang akan dikembangkan di Jawa Barat. #bandung #bandungjuara #jabar #jabarjuara #arindo #arindopratama #arindocorp #motorlistrik

Sebuah kiriman dibagikan oleh PT. Arindo Pratama (@arindo_official) pada 2 Apr 2019 jam 3:07 PDT

Soegeng optimistis dengan cara ini motor rakitanya bisa bermanfaat. Saat ditanya soal spesifikasi motor listrik, Soegeng menjelaskan tidak ada perbedaan dengan unit yang digunakan oleh PLN, namun memang beberapa komponen masih didatangkan dari China.

"Sebenarnya hampir 80 persen sudah lokal, karena komponen baterai pun kita juga yang rakit sendiri, kalau sasis dan segala macamnya semua lokal. Motor ini sama kok dengan PLN, dayanya sampai 2.500 watt, jadi tidak ada perbedaan, pengujian juga sudah kita lakukan bahkan saya pakai setiap hari hampir dua tahun ini," ucap Soegeng.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel