Kebiasaan Buruk Usai Gunakan "Overdrive" di Mobil Matik

Tombol Overdrive di mobil matik konvensional

- Sebagai mobil matik konvensional sampai saat ini masih ada yang dilengkapi degan fitur overdrive (O/D). Letak dari fitur ini berada pada gagang tuas transmisi yang bisa digunakan untuk membantu pengereman, terutama dalam kondisi darurat, selain untuk mendahului kendaraan di depan.

Meski sebagian pengendara sudah mengerti cara pemakaiannya, tapi ada kebiasaan buruk yang kerap terjadi, yakni lupa menekan tombol untuk mengaktifkan overdrive kembali.

Kondisi tersebut menurut Kepala Servis Nasional Roda Dua dan Empat Suzuki Indomobil Sales (SIS) Riecky Patrayudha, bisa menimbulkan kerugian bagi pengendaranya.

"Kalau sampai lupa itu laju mobil akan tertahan, karena menonaktifkan overdrive membuat percepatan kendaraan hanya dibatasi pada gigi tiga. Efeknya tentu lari mobil tidak bisa maksimal dan terasa berat, imbasnya pada penggunaan bahan bakar yang lebih boros," ucap Riecky saat dihubungi Kompas.com pekan lalu.

Lebih lanjut Riecky menjelaskan biasanya pengendara lupa untuk mengaktifkan kembali overdrive setelah menghadapi kondisi darurat. Setelah mobil berhasil berhenti dan kembali berjalan, tombol O/D tak kembali ditekan agar perputaran gigi transmisi bisa sampai pada posisi atas.

Agar tidak bingung, untuk mengetahui bila overdrive aktif atau tidaknya bisa dilihat dari instrumen cluster pada speedometer. Bila tidak ada indikator OD/OFF berarti kondisi overdrive aktif atau normal, sebaliknya bila ada, menandakan tidak aktif yang membuat perpindahan transmisi tertahan hanya sampai gigi tiga.

"Jadi jangan sampai terkecoh, kalau lampu indikator OD/OFF pada panel instrumen menyala, artinya overdrive sedang memberi sinyal ke transmission control unit (TCU) untuk menahan percepatan hanya sampai gigi tiga. Bila terlalu sering dampaknya tidak baik bagi sistem transmisi," kata Ricky.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel