Menakar Nilai Efisiensi Motor Listrik di Aktivitas Harian
- Banyak hal menarik yang bisa dikulik dari sebuah motor listrik. Namun dari semua hal yang menarik paling krusial untuk dibahas adalah masalah efisiensi.
Pengguna motor listrik dipastikan tak perlu lagi menyisihkan uang untuk beli BBM, beli oli mesin dan juga minyak transmisi. Motor listrik bisa dipakai hanya mengandalkan energi dari baterai yang bisa diisi ulang di mana pun tanpa syarat.
Lantas bagaimana perhitungan ekonomisnya? Awak redaksi mendapat hitung-hitungan hasil dari test ride Zero DS selama 10 hari.
Penggunaan motor listrik Zero DS yang memiliki perawakan moge berbobot 144 kg ini, dalam mode sport mampu menempuh jarak 110 km. Jarak tersebut merupakan daya jelajah yang dihasilkan baterai berkapasitas 7,2 kWh.
Jika dikonversikan ke Rupiah, apakah penggunaan listrik untuk baterai Zero DS lebih murah pengeluarannya dibanding menggunakan BBM? Kira-kira hitungannya sebagai berikut:
- 7,2 kWh x Rp 1.352 (TDL tertinggi/kWh) = Rp 9.734
- Rp 9.734 masih murah dibanding 1 liter Pertamax (Rp 10.400)
- Artinya dana yang Anda keluarkan untuk 1 liter Pertamax mampu menempuh jarak 110 km (jika Zero diandaikan menggunakan bensin).
- Dari data yang ada, motor paling irit dalam penggunaan normal di perkotaan mampu menempuh 60 km untuk 1 liter Pertamax. Artinya untuk menempuh jarak yang sama dengan Zero dibutuhkan 2 liter Pertamax seharga Rp 20.800.
Untuk perawatan berkala, pihak Zero mengklaim memberikan fasilitas yang sama dengan pabrikan motor lainnya. Terutama perihal pengadaan spare part.
Sayang harga jualnya masih tinggi (Rp 250juta), mudah-mudahan ada model seperti skutik yang ditawarkan Garansindo Euro Sports, sebagai distributor Zero di Indonesia.