Minat Tukar Xenia dengan BMW, Begini Caranya
- Diler-diler mobil mewah pada umumnya hanya menjual mobil-mobil dari merek asal Eropa. Kalaupun ada asal pabrikan Jepang, biasanya dengan kelas premium. Namun bukan berarti diler jenis ini anti terhadap mobil menengah ke bawah.
Dari beberapa diler mobil mewah yang didatangi Kompas.com di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan pada Rabu (14/2/2018), ada diler yang mau menerima mobil menengah ke bawah, yakni diler Bryan Auto Gallery. Syaratnya, pemilik mobil harus tukar tambah dengan salah satu mobil mewah bekas yang ada di diler tersebut.
Baca juga : Ingin Kredit Mobil Bekas, Pahami Aturannya
Sales Marketing diler Bryan, Winawati menuturkan pernah ada konsumennya yang menukarkan Daihatsu Xenia lansiran 2012 dengan BMW F30 lansiran tahun yang sama. Saat itu, Xenia milik konsumen tersebut dihargai Rp 100 juta. Sedangkan BMW F30 milik diler dibanderol pada harga Rp 360 juta.
Menurut Wina, konsumen tersebut memilih membeli lewat skema pembelian kredit. Xenia digunakan untuk modal uang muka atau down payment (DP). Dengan modal Xenia tersebut, maka konsumen dapat menekan modal.
"Jadi Xenia dijual hasilnya buat DP, lumayan Rp 100 juta buat uang muka. Selisihnya bisa dicicil," kata Wina.
Tidak semua diler mobil mewah mau menerima mobil menengah ke bawah. Di diler DBS Auto, mobil non-premium yang masih mau diterima adalah kelas medium, seperti Honda Accord ataupun Toyota Camry. Seperti di diler Bryan, Accord ataupun Camry yang mau diterima adalah milik konsumen yang mau tukar tambah.
Baca juga : Agya-Ayla Bekas Laris Manis, Uang Muka Rp 10 Jutaan
Biasanya mobil-mobil menengah ke bawah yang dijual di diler mobil mewah akan langsung ditawarkan ke diler mobil bekas biasa. Jadi mobil tersebut tidak akan sempat dipajang di diler. Sales Marketing DBS Auto Uli Arfha mengatakan mobil menengah ke bawah yang masih mau diterima adalah produksi di bawah lima tahun, masih kondisi standar, dan jarak tempuhnya masih rendah.
"Hal yang penting harga di pedagang masih kena, sudah kita ambil. Langsung jual lagi ke teman-teman pedagang di luar. Jadi tidak disimpan lama-lama," ujar Uli.