IIMS 2018 Jadi Momentum Modernisasi Data Penjualan
Ajang Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2018 akan digelar pada 19-29 April mendatang. Pada perhelatan kali ini, salah satu situs jual beli online, Bukalapak akan menjadi sponsor utama.
Project Director IIMS Hendra Noor Saleh menilai keterlibatan Bukalapak akan menjadi momentum untuk modernisasi data penjualan. Sebab diprediksi akan makin banyak transaksi pembelian secara online.
Menurut Hendra, transaksi online akan membuat penyelenggara jadi lebih mudah mengumpulkan data penjualan. Sehingga peserta tidak perlu repot untuk dituntut melaporkan data penjualan seperti yang dilakukan pada masa lalu.
Baca juga : Pameran Mobil Zaman Now, IIMS 2018 Pakai Tiket Online
Hendra mencontohkan saat perhelatan IIMS 2018 mendatang, aksesori yang dijual di stan-stan anggota Perkumpulan Pengusaha Aksesoris Mobil Indonesia (PAHAMI) bisa dibeli secara online. Sehingga tidak perlu lagi transaksi secara tunai.
"Jadi konsumen e-commerce Bukalapak mungkin menawarkan ke PAHAMI. Begitu PAHAMI setuju nanti ter-capture datanya. Jadi tidak perlu lagi lapor-lapor. Karena menurut saya model lapor-lapor itu pola pameran zaman dulu. Ke depannya data akan datang dengan sendirinya," kata Hendra di Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Pria yang biasa disapa Kohen ini mengatakan, pola pelaporan penjualan dengan cara lama cenderung kurang valid. Sebab biasanya tidak semua peserta rajin untuk melaporkan data penjualan.
Baca juga : IIMS 2018 Targetkan Transaksi Rp 3,3 Triliun
Kohen mencontohkan perhelatan IIMS tahun 2017. Saat itu, kata dia, data transaksi penjualan mobil yang tercatat mencapai 10.000 unit. Menurut Kohen, jumlah tersebut hanya berasal dari peserta yang melaporkan data penjualan dan kemudian terverifikasi.
Di sisi lain, Kohen menyebut data transaksi penjualan motor yang dilaporkan dan terverifikasi hanya mencapai 1.000 unit. Sebab peserta penjualan motor memang tidak diwajibkan melaporkan data penjualan.
Baca juga : Mau Tes Mobil Listrik, Datang ke IIMS 2018
"Kemudian mari kita lihat logika. Jadi ada 10.000 mobil, ada 1.000 motor. Apakah logis motor penjualnnya sepersepuluh dari mobil. Kenapa tidak logis, karena secara tradisional IIMS dulu pameran mobil. Jadi yang motor tidak punya kewajiban untuk melapor. Kami pun hanya mengimbau saja," ucap Kohen.
Transaksi keseluruhan selama perhelatan IIMS 2017 tercatat mencapai Rp 3,2 triliun. Kohen memprediksi jumlahnya bisa lebih dari itu. Namun ia tidak berani memprediksi angka pasti.
Yang pasti, Kohen meyakini mulai tahun ini data penjualan akan lebih rapi dengan terlibatnya Bulalapak. Dengan demikian, data penjualan yang dirilis oleh penyelenggara juga bisa dijamin lebih valid.
Baca juga : Simak Daftar Merek Peserta IIMS 2018
"Mungkin tahun ini belum sempurna. Tapi penerapan sistem digital akan membuat data penjualan lebih mudah ter-capture. Karena kalau pola lama masih diteruskan, tidak akan pernah terungkap data real-nya," kata Kohen.