Mercy Kalahkan Toyota, Jadi Merek Paling Bernilai di Dunia
Setelah bertahun-tahun takhta merek paling bernilai dipegang oleh Toyota, akhirnya pada 2017 lalu merek paling bernilai berhasil menjadi milik produsen otomotif asal Jerman, Mercedes-Benz. Ini berkat strategi dan produk yang sukses dilakukan.
Dari laporan yang dirilis Brand Finance Report 2018 dari Autoevolution, Selasa (20/3/2018), Mercedes-Benz saat ini bernilai 43,9 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 604 triliunan. Pencapaian tersebut mengalami kenaikan 24 persen dibanding dengan 2016.
Selain karena memenuhi penilaian yang didasarkan atas beberapa poin, kemenangan Mercy ini juga karena besarnya peningkatan jumlah penjualan selama satu tahun terakhir.
Kemudian di tempat kedua ada Toyota, yang turun 6 persen atau menjadi 43,7 miliar dollar AS atau Rp 601 triliuan, berbeda tipis angkanya. Sementara posisi ketiga menjadi milik BMW, yang nilainya diperkirakan mencapai 41,8 miliar dollar AS (Rp 575 triliun).
Baca juga: Mercedes-Benz Sudah Pesan Tempat di IIMS 2018
Volkswagen, yang pada tahun 2016 mengalami penurunan nilai merek yang parah menyusul skandal Dieselgate, saat ini sedang mengalami rebound, dan menempati posisi keempat dengan 25,014 miliar dollar AS atau Rp 344 triliun.
Merski kenyataannya Mercedes-Benz jadi merek paling berharga tahun ini, soal lonjakan nilai terbesar terjadi pada Aston Martin. Merek Inggris itu mencatat peningkatan 268 persen dibanding tahun 2017 yang mencapai 3,6 miliar dollar AS (Rp 49 triliun), dan menjadi merek yang tumbuh paling cepat di sektor otomotif. Secara keseluruhan, Aston Martin menduduki peringkat 24 dalam laporan.
Pasar mobil China yang berkembang pesat berhasil mendapatkan lompatan yang serius dalam hal nilai merek, tidak kurang dari enam merek Asia berhasil masuk 50 besar, seperti Haval, Geely, BYD, Baojun, Foton, dan JAC Motors.
Menurut laporan itu, nilai merek ditetapkan setelah mengumpulkan data dari indikator-indikator utama. Beberapa di antaranya termasuk investasi pemasaran, ekuitas pemangku kepentingan, kinerja bisnis, dan tingkat royalti. Pendapatan merek juga dipertimbangkan.